Hari ini kita akan flash back
kembali kemasa pelatihan bela negara. tepatnya kisah seru menjadi bagian dari BISMA
batch 9. Waktu itu rasanya belum genap setahun pulang dari camp sebelumnya,
tuhan kembali memberikan rezki padaku untuk kembali berkelana di luar kota. Sembari
menghirup udara segar di pagi hari dalam hati ku ucapkan selamat datang kembali
di kota Yogyakarta.
Tunggu
dulu belum selesai yah gaes, pelatihan kami bukan dilaksanakan di Jogja , tapi
kami hanya numpang turun doang hehehhh. Ya! hari itu kami di jemput untuk
menuju Magelang dalam melaksanakan tugas negara. Jadi sebenarnya saya ingin bercerita ketika
Camp 1 di Magelang ya gaess. Apa saja
sih pengalaman yang diperoleh saat ngecamp di Magelang. Ini Dia!!!
![]() |
Pleton 3 Kompi A |
1. Disiplin Itu Ringan Bagi Yang Terbiasa
Membiasakan diri untuk disiplin
wajib hukumnya jika sudah di AKMIL, tiada hari tanpa disiplin mulai dari bangun tidur, makan, berbaris , ikut materi
semua harus tepat waktu, bukan hanya
disiplin waktu kelengkapan pakaian, kerapian juga menjadi penilaian kedisiplinan sewaktu di Akmil gaess.
Mungkin awalnya rasanya sulit karena dirumah itu amburadul, bangun kadang telat,
makan pun lama hehe, tapi lama kelamaan udah terbiasa sehingga tak perlu kaget
lagi. Ketika pulang ngecamp perubahan saya alami kalau makan jadi cepat, dan
bangun selalu pagi hehehhh.
2. Jiwa
Korsa Itu Perlu.
Akmil mengajarkan kami jiwa korsa. Disini kami harus
membuang segala sikap individualisme dan keegoisan kami. Segala hal di Akmil
harus dilandasi dengan kesetiaan, kebersamaan dan kekompakkan terhadap kawan.
Sehingga ketika satu orang berbuat salah segala konsekuesi, kesulitan dan
hukuman di jalani bersama. Keren kan !! Hidup Jiwa Korsa.
3.
Semangat Yang
Luar Biasa Mengalahkan Rasa Lelah Yang Menyiksa
Kalau di Akmil mesti semangat, mental fisik mesti kuat nggak boleh lemah letih lesu.
Karena nanti bisa bisa masuk tim bodrex, (tim bodrex sebutan bagi kelompok yang
sakit – sakitan. Oh ya! di Akmil kami juga diajarkan setiap sesi kegiatan selalu
Semangat. Terus gimana cara
nambahain semangat kami ? caranya
dengan bernyanyi ala taruna suara mesti lantangg badan mesti sigap. Tahu nggak!
ternyata lagu-lagu ala akmil itu memang bisa merasuk jiwa loh, bayangin coba
kalau lagi ngantuk, pas nyanyi eh langsung
Semangat, pas lagi capek jalan sambil nyanyi pun jadi Semangat. Nah kalau masalah bernyanyi pleton saya mungkin udah
ngumpulin satu album kali waktu itu, karena setiap hari yel yel kami selalu
berubah kebanyakan ide hehe. Tapi saya cukup bangga dengan Pleton 3 A berkat
nyiptain yel yel hampir se album akhirnya bisa juara dua.
4. Tetap Sigap Tidak Pernah Keluh Kesah
Akmil selalu menguji kesigapan, waktu itu pertama kali
kami diberi kejutan kira kira jam 2 malam, seluruh lampu padam. Terdengar suara
tembakan meriam serta pintu kami digedor-gedor. Pelatih berteriak bahwa ada
penculikan. Pokoknya susana mirip perperangan di tivi tivi. Kami yang tak tahu
apa-apa langsung aja lari keluar waktu itu jilbab udah mencong-mencong, nggak
pake sepatu cepat cepat kelapangan. Nah tiba dilapangan terlihat temen –temen ada
yang bawa bantal, pake jilbab dari sarung, ada yang sarungan dan masih banyak
lagi. Pelatih kami ngomel kalau kami nggak sigap cuman beberapa orang yang
sigap dengan atribut lengkap. Nah akhirnya kami diperintahkan ambil sepray
kasur kemudian dikerudungi kayak jamaah haji gitu, lari lari kecil keliling
hehe. Nah akmil mengajarkan bahwa kami dalam keadaan apapun mesti sigap dengan
kelengkapan alat tempur kami.
5. Pantang Mundur, Walau Rintangan Datang Menghadang
Perjalanan masih panjang, ada kejutan lagi dari AKMIL.
Kami diberikan tantangan pertim untuk memecahkan peta buta dan mencari
koordinat yang tepat, udah ala tentara beneran ya. Kemudian setelah terpecahkan
baru boleh jalan berpetualang. Nah kemudian kami kembali membaca kompas , dan
mencari titik – titik posko. Tahu nggak jalan mencari petunjuk simbol nggak
semudah dibayangkan loh gaess kami mengintari gunung, hutan dan sungai sampai
kesasar sama pelatih lain, yang harusnya belok malah terus. Sehingga kami
menjadi tim yang paling terakhir tiba akibat kesasar. Ke esokannya kami lanjut
lagi ke posko-posko, lumayan jauh juga jaraknya sama kayak sebelumnya kami
jalan jauh lewat gunung sungai dan hutan. Posko pertama kami yaitu jalan di tali
sebrangi sungai, posko kedua itu quiz, jadi disini banyak kisah lucu . kan kami
diberi pertanyaan dadakan jadi banyak yang nggak siap, Ada temen waktu itu
ditanyain “ Makanan khas Padang apa? Jawabnya Nasi Padang pelatih” terus saya juga
jadi blenk “ Maskapai milik Indonesia apa namanya? Angkasa Pura pelatih”
alhasil kena hukuman lagi hehe. Lanjut lagi ya gaes setelah kuis itu ada
namanya posko flying fox talinya bukan ala –ala katrol modern tapi pakek kayu
dan tali tambang, alhamdulilah aman. Kemudian mendaki gunung curam dengan tali,
dan terakhir lempar pisau ke pohon ala –ala ninja.
6. Mengalah boleh, menyerah jangan, berdoa
nomer satu, bersyukur.
Ini menjadi sesi terakhir pendakian, kabarnya kami
akan mendaki gunung gandul. Nah kami hanya dibekali dua botol besar air, dan
berbagai barang yang dianggap pelatih tidak penting disita. Jadi waktu itu
dalam tas hanya ada satu lembar pakaian, Airmineral, gelas minum, tali rafia dan obat-obatan. Pendakian
dimulai dari pagi hari hingga malam, ketika malam hari hujan begitu deras dan
jalan tak terlihat. Hanya pelatih yang membawa penerangan saat itu dan menuntun
jalan kami. Kiri kami tebing dan Kanan kami jurang. Jalan begitu licin sehingga
harus dibantu dengan bekal bambu dari pelatih. Laki-laki tim kami membantu buat
angkatin tas wanita yang kelelahan, waktu itu mereka pikul pake bambbu gaes,
hebat kan itu namanya pria sejati hehe. Nah setibanya digunung kami bangun
tenda dengan bekal bambu,(ponco) jas hujan dan rafia tadi. ya jadi jas hujan
kami disulap menjadi tenda. Terus selama 3 hari kami makan umbi-umbian serta
persediaan air makin menipis. Tapi saya senang karena teman-teman begitu baik
suka berbagi, terus digunung kami bukan bersedih tapi malah ketawa terus. Disana
kami masak sama-sama, cari kayu rame rame, makan rame –rame, dan nikmatin api
unggun dengan penuh keceriaan pokoknya kebersamaan kami terasa banget.
Padahal
awalnya saya sempat ragu mengikuti camp ini, karena banyak senior yang
bercerita bahwa camp disana begitu keras. Namun tak ada artinya meragukan
sesuatu jika kamu belum mencobanya. Disini saya akhirnya tahu didikan keras di akmil
itu dalam artian tegas. Dan sangat jauh berbeda dengan sistem perpeloncoan dan
pembodohan. Namun didikan keras di Akmil saya anggap sangat membangun tidak ada
yang namanya kontak fisik yang bisa menciderai, harusnya mahasiswa yang masih
menerapkan perpeloncoan, mesti malu dengan sistem mendidik adik –adik yang
katanya membangun mental dengan kontak fisik. Didikan tegas dan membagun seperti
di Akmil wajib diterapkan, lantas seperti apa hukuman yang dilakukan ketika
ngecamp di Akmil? hukuman kami diakmil dilatih untuk kuat seperti push up,
lari, sikap ular, kedisiplinan, kekompakakan, tanggung jawab dan sebagainya
kami lakukan. Sehingga tujuan kedepannya untuk membangun pemuda yang memiliki jiwa
kepemimpinan yang tegas bukan beringas, pemimpin yang bisa cinta tanah air, dan mengabdi pada negara.
Nantikan kisah camp selanjutnya
yaaa!!!
Komentar
Posting Komentar