Meoww citt..

 Mencit adalah kucing lincah dan cerdas.. 2.5 tahun, ia menjadi bagian keluarga kami.. dan menjadi anak orens satu satunya yang memilih menetap dirumah hingga tumbuh menjadi kucing dewasa... dan satu satunya kucing jantan yang kami pelihara..

Awalnya kami akan mengira hidup mencit akan panjang seperti induknya orens.. yang sejak SMP kami rawat dan harus pamit pasca kejadian gempa.. nyatanya hidup mencit tak selama induknya. 

Luka yang dialami mencit makin parah, dan membuat wajahnya bengkak. Awalnya ku kira akibat tersengat lebah. Sehingga kakak membantu mengobatinya dengan membeli obat di petshop.. namun tak ada perubahan . Dan makin hari mencit kerap sembunyi tidur di bawah meja dibanding di atas kulkas tempat tidur kesayangnnya.. dan 2 hari dia mulai tak terlihat di rumah. Kami tak tahu kabar mencit, dan mengira mencit sudah mati ditempat lain..

Semalam ia datang , untuk kembali setelah dua hari pergi.. dan ayah bergegas membikan ikan dan langsung mengolahnya khusus untuk mencit.. ibu berkata insha allah mencit sembuh lihat dia sudah mau makan . Lukanya sudah kering juga... melihat ia makan kami sudah bahagia.. namun kebahagiaan itu hanya sekejap saja.. ia datang hanya untuk pamit.. pagi hari mencit sudah tak bergerak.. kami merasa kehilangan peliharaan kesayangan pergi meninggalkan kami...

 . Mungkin cerita ini sedikit alay.. dulu aku pernah melihat sealay inikah orang orang yang menangisi kucingnya.. tenyata rasanya seperti ini jika sesuatu yang kita sayang harus berpisah dengan kita . Dan ernyata hewan yang dipelihara sejak lahir membawa bekas dihati.. sampai buat aku menangis jika mengingat hari hari bersama mencit..