Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2015

”Kabut Asap Kiriman”

Palu –Kebakaran hutan yang terjadi di K alimantan,kabut asap akibat dari pembakaran hutan tersebut sudah menyebrang ke S ulawesi T engah. Kota P alu , Sulawesi T engah, sudah beberapa pekan ini mendapat kiriman kabut asap dari A mpana, P arigi, T ol i - t oli,pusat dari kabut asap tersebut merupakan kiriman dari Kalimantan. ” K abut yang ada di Sulawesi tengah khususnya kota P alu,asap yang ada di P alu adalah asap-asap kiriman.”ujar prakirawan Badan Meteorologi , Klimatologi dan Geofisika(BMKG) Bandara M utiara P alu,Hadi Setiawan,Rabu(28/10/2015). Akibat kabut asap tersebut penerbangan pesawat di B andara M utiara Sis Al-jufri P alu untuk sementara ini terhambat karena akibat kiriman asap dari Kalimantan dan wilayah-wilayah yang ada di Sulawesi. Titik api atau   titik hotspotnya bukan berasal dari kota P alu tetapi ada juga yang berasal dari Sulawesi barat,titik hotspot lainnya juga berada di Sulawesi T enggara,namun ada juga di beberapa titik di Sulawesi T engah se

PRODI ILMU KOMUNIKASI FISIP UNTAD MULAI MENERAPKAN ENGLISH DAY

          PALU, K amis (29/10/2015), bahasa I nggris harus mulai di terapkan sejak dini mengingat perkembangan zaman yang begitu pesat bahasa I nggris sangat di perlukan, ala bisa karena biasa.             K etua P rodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako (FISIP UNTAD) DR. Muhammad Khairil. S.Ag., M.Si mengatakan bahwa English Day sudah mulai menerapkan sistem bahasa Inggris berlaku di Prodi setiap hari Senin, Selasa, dan Rabu.   English Day diterapkan hanya tiga hari karena ingin memberi kewenangan kepada mahasiswa untuk berkesempatan masuk Prodi Ilmu Komunikasi FISIP UNTAD, dan jika diterapkan selama seminggu mereka akan berpikir seakan-akan ti dak ada ruang   mahasiswa untuk berbahasa Indonesia.             Oleh karena itu tiga hari dijadikan target sebagai uji coba dan sebagai model awal, jika tiga hari ini berhasil kemungkinan akan ditambah dua hari lagi.” Ujar Khairil yang kami temuai di ruang Prodi Ilmu Komunikasi FISIP UNTA

ASAP KIRIMAN CEMARI KOTA PALU.

                       gambar:Kabut Asap Kota Palu dari Gedung Perdamaian (26/10) PALU- kembali dicemari oleh asap kiriman dari beberapa titik dari S ul a w e si B arat, titik hotspot di Sulawesi Tenggara, dan ada juga beberapa titik api di Sulawesi T engah seperti di Desa Ampana sekitarnya, dan M orowali, kenapa dibilang asap kiriman karena menurut   Hadi Setiawan pegawai prakirawan di kantor BMKG ( Badan, Meteorologi, K li m a tologi, dan geofisika) Mutiara Palu , angin global 800 meter atau sekitar 300 meter keatas itu adalah angin timuran atau angin dari arah timur Australi a masuk kalau di bilang bisa juga angin Tenggara.             Menurut Hadi Setiawan adapun asap kiriman dari Kalimantan karena angin timuran dan titip api dari Sulawesi yang titik hotspotnya disitu dikirim dari angin timuran jadi ketemu dan berkumpul jadi satu di k ota Palu, maka k ota P alu dicemari oleh asap kiriman.             Trend nya kabut asap kemarin, S elasa (27/10/2015), yang mem

“Beberapa Titik Kabut Asap”

Palu , kota P alu kembali diselimuti kabut asap dan menurut penjelasan dari BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) Mutiara Palu, bahwa kabut asap yang ada di Sulawesi Tengah itu berada di bagian Pantai barat, Parigi dan Toli-toli.   Kabut asap yang dikota Palu itu adalah kiriman dari asap dari Kalimantan . Titik hotspotnya bukan berada di wilayah kota Palu, tetapi ada beberapa titik seperti di Sulawesi Barat dan ada juga titik hotspot yang berada di Sulawesi Tenggara. Dan untuk hotspot wilayah Sulawesi Tengah berada di bagian Morowali. Dikatakan kabut asap kiriman karna angin global yang 300 M – 850 M adalah angin timuran. Kiriman dari Kalimantan adalah angin global dari arah timur, sedangkan untuk wilayah Palu Barat sampai Palu Utara sekitar 320-360 derajat. Angin yang bergerak dari laut kedarat terjadi pada siang hari sekitar pukul 11.00 WITA. Dan prime kabut asap kisarannya masuk pada wilayah Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah , pada waktu