Langsung ke konten utama

IRONI, MUSIK TRADISIONAL SELAWESI TENGAH DI TANAH SENDIRI

pada masa sekarang,dimana begitu majunya teknologi.banyak dari generasi-generasi muda yang mulai melupahkan kesenian dan kebudayaanya sendiri,mereka lebih terfokus dengan terus mengejar perkembangan teknologi tanpa melestarikan kebudayaan yang telah ada.salah satu jenis jenis kebudayaan yang mulai terlupakan adalah kebudyaan musik tradisional yang mulai terhempas oleh majunya teknologi musik jaman sekarang.
Gambar:Alat musik Lalove & Mbasi – Mbasi 
            anak muda jaman sekarang lebih memilih memainkan musik –musik moderen dibanding musik tradisoanal,mereka seolah malu saat memainkan musik tradisional,mereka menganggap musik tradisional telah ketinggalan jaman,kuno,dan tidak sebanding dengan musik moderen jaman sekarang
padahal ada begitu banyak jenis-jenis musik yang kebudyaan yang setara atau bahkan lebih baik dari musik moderen contohnya berbagai kesenian musik tradisional sulawesi tengah diantaranya musik tradisonal Dadendate, musik dadendate biasanya di mainkan pada saat moment – moment tertentu seperti khitanan,kedukaan, dan perkawinan. Kalau musik modern biasanya musik yang di mainkan di mana saja dan kapan saja,jenis musik modern seperti musik pop,musik jazz dan masih banyak lagi. Tapi kalau musik tradisional itu biasanya di mainkan tergantung pada acara yang sedang di lakukan oleh masyarakat, pada saat musik tradisional di mainkan pasti akan akan muncul ritual – ritual dari masyarakat dan pasti mengandung sebuah unsur – unsur yang bermakna di dalam musik tradisional tersebut.
            Alat–alat musik yang berasal dari Sulawesi tengah seperti Jimba,Lalove,Mbasi – mbasi,Samtu,dan Kudodo. Jenis alat musik Lalove biasanya di tiup,musik lalove ini hanya menggunakan satu tarikan nafas saja,bentuk alat musik lalove panjang seperti bentuk seruling, dan jenis alat musik Mbasi – mbasi biasanya di tiup seperti musik lalove tetapi yang membedakan musik ini hanya bentuknya,bentuk alat musik mbasi – mbasi lebih pendek dari bentuk alat musik lalove.
            Alat musik mbasi – mbasi biasanya di mainkan di musik dadendate seperti di salah satu desa Taripa di kecamatan Sindue jenis musik dadendate yaitu nyanyian “pembawa kabar”. Sedangkan musik lalove biasanya di mainkan pada saat ritual balia, dan upacara penyembuhan.
            Ada pun jenis musik Kakula yang cukup terkenal di Sulawesi tengah khususnya kota palu, musik kakula biasanya di fungsikan sebagai musik penyambutan tamu pada acara – acara tertentu,musik kakula sampai sekarang masih sering di gunakan oleh masyarakat Sulawesi tengah pada saat acara penyambutan tamu.
            Di generasi sekarang kita di ajarkan bagaimana cara mengembangkan unsur –unsur tradisi atau semangat tradisi karena generasi sekarang banyak mengikuti kebudayan – kebudayan luar seiring perkembangan zaman. Namun kita sebagai generasi muda tidak semestinya melupakan budaya tradisional yang sudah melekat pada masyarakat. tradisi ini bukan hanya sebagai tradisi tempelan yang akhirnya tradisi yang kita buat dalam sebuah penggarapan tidak melekat atau tidak menyatuh dengan akarnya.
            Cara tradisi yang bekerja sama dengan hal – hal yang modern harus ada proses adaptasi, akulturasi, dan asimilasi. seperti keyboard yang keluarannya itu menjadi tradisi. bermain dram juga merupakan suatu tradisi, jadi bperkembangan tradisi itu bukan berarti tradisi piur akan tetapi juga bisa menggunakan media teknologi seperti Tv dan Laptop itu semua merupakan sala suatu tradis
            Pada tahun 2016 yang akan datang salah satu tim pemusik yang ada di kota palu akan mengikuti forum kebudayaan mendunia di Bali dalam rangka memperkenalkan musik tradisional khas Sulawesi tengah khususnya kota palu. sehingga masyarakat luar mengetahui jenis – jenis musik tradisional yang ada di Sulawesi tengah.
            Pemimpin Redaksi    :-     Muhammad Akbar (B 501 14 072)
            Reporter                     :-     Tio Maura Maulina (B 501 14 086)
-          Triana Dia Cahyawati (B 501 14 092)
-          Yuli Nalmi (B 501 14 074)
Editor                         : -    Fahmi Hidayat (B 501 14 060)
Photografer               : -    Ramadhan (B 501 14 077)
-          Ahmad Zakaria (B 501 14 064)



Komentar